Stratifikasi sosial menunjukkan
adanya suatu ketidakseimbangan yang sistematis dari kesejahteraan, kekuasaan
dan prestise (gengsi) yang merupakan akibat dari adanya posisi sosial (rangking
sosial) seseorang di masyarakat. Sedangkan ketidakseimbangan dapat didefinisikan
sebagai perbedaan derajat dalam kesejahteraan, kekuasaan dan hal-hal lain yang
terdapat dalam masyarakat.
Di Indonesia sendiri telah mengenal sistem pelapisan
sosial sejak berabad-abad yang lalu di mulai dari masa pra-sejarah, masa
kerajaan hindu, kemudian masa penjajahan dan masa sekarang ini, dimana walaupun
Indonesia menjunjung tinggi persamaan derajat namun sistem pelapisan sosial ini
tidak bisa lepas karena sistem sosial ini memegang peranan dalam menjaga keseimbangan
peran masing-masing
“ Historically four basic systems of
stratification have existed in human societies: slavery, caste, estates and
class ” by Anthony Giddens in Sociology, chapter 10, edisi ke
4, Cambridge: Polity Press.
Ketika masa prasejarah atau Nirleka (nir: tidak
ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di
mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat
dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana
manusia mulai hidup. (wikipedia)
di Indonesia sendiri telah mengenal sistem pembagian
kerja dimana pihak pria yang berburu dan mencari makan sedangkan pihak wanita
yang bertugas mengurus urusan rumah tangga seperti memasak dan menjaga anak,
lambat laun terjadi perkembangan dimana dibentuknya undagi atau kelompok
yang ahli dibidangnya, dan diiringin dengan adanya kepala suku dan
keanggotaannya untuk mengatur kelancaran sistem bermasyarakat.
Ketika masa kerjaan hindu masuk di Indonesia diketahui
abad ke-4 dimana terdapat bukti sejarah yaitu berdirinya kerajaan hindu tertua
yaitu Kutai. pada masa Hindu inilah berkembang sistem kasta yang berdasarkan
kepada kekuasaan dan kewenangan, empat kasta pada masa Hindu yang berlaku di
Indonesia yaitu Brahmana yaitu golongan agamis, Ksatria golongan bangsawan,
Waisya golongan pedagang, dan terakhir Sudra golongan bawah atau rakyat jelata.
menurut saya mungkin inilah dasar awal pembagian status sosial di Indonesia
berdasarkan kekuasaan dan kewenangan dimana kita kenal pada masa modern
yaitu golongan atas, menengah dan bawah.
Masa Penjajahan dimulai dari masa kolonialisme Belanda
dimana terdapat 3 golongan yaitu Orang Belanda dan Eropa yang merupakan
golongan kelas satu, kemudian di kelas dua ada Golongan Indo-Eropa dan timur
asing yang terdiri dari China, India, atau arab. dan terahir adalah Golongan
Bumiputra yaitu orang Indonesia yang merupaka pegawai pemerintahan maupun petani
dan pedagang.
selanjutnya ketika masa penjajahan Jepang terdapat
perkembangan sistem stratifikasi sosial walaupun tetap golongan Jepang
merupakan kelas satu, tapi di kelas dua terdapat golongan orang Indonesia yang
berpendidikan, kemudian ada golongan Timur asing, golongan rakyat, dan ada
golongan Belanda-Eropa.
dan kemudian sistem stratifikasi sosial berkembang
hingga masa modern ini dimana dimulai dari bagian terkecil yaitu masyarakat
terdapat tokoh agama, tokoh yang disegani, pihak RT dan RW, kelurahan,
kecamatan, dll. kemudian berkembang dalam sistem pemerintahan negara dimana
masing-masing telah memiliki peranan sosial yang harus dijalani, dimana
stratifikasi sosial tidak bisa hilang dan berdasarkan pada keterampilan,
kekayaan, kekuasaan, serta tingkat popularitas.
Dikutip dari: http://pointofauthorities.blogspot.com