Halaman

Kamis, 07 Januari 2016

Aku dan Yogyakarta, Mengapa Yogyakarta?

Ini saya, ini diri saya, kini aku menjadi mahasiswa. Nama saya Ilham Aditya Perdana, semenjak SD dan di lingkungan keluarga memanggil akrab diri saya sebagai Adit, tapi ketika mulai masuk SMP mulai banyak yang lebih mengenal saya dengan nama panggilan Ilham, hingga SMA, hingga kini saya terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Islam Indonesia.

Lahir di Cirebon, tetapi menjalani tumbuh kembang di Kuningan hingga kini saya berusia 18 tahun, sekarang saya berpindah domisili ke Sleman, DIY untuk menuntut ilmu. Saya anak pertama dari tiga bersaudara, dua adik saya adalah perempuan.

Entah mengapa akhir-akhir ini muncul hasrat pada diriku untuk menulis di blog (kesayangan) saya yang sudah lama usang tak pernah saya buka mungkin jika blog ini adalah ruangan, mungkin sudah berdebu dan ketika dimasuki kamu akan disambut jaring laba-laba, padahal sebenarnya masih ada tugas kuliah yang harus kukerjakan sebelum dateline. Mungkin hasrat ini muncul setelah aku sering membaca-baca artikel menarik di situs-situs akhir-akhir ini, Insya Allah bukan artikel cerita seks kok, dan gak sadar paket data udah jebol belum sebulan berlalu,

Mengapa Yogyakarta?, sejak kecil saya lebih bercita-cita untuk kuliah di Yogyakarta, bahkan sejak saat saya belum pernah sekalipun ke Yogyakarta. Papa saya sudah menekankan sejak dulu agar saya berkuliah di Jogja, katanya biaya hidup disana murah, lingkungannya pun ramah dan aman. Tak peduli betapa banyaknya teman seangkatanku untuk melanjutkan kuliah ke Bandung, Jakarta, bahkan ada yang memilih tidak merantau sama sekali. Saya tidak memutar haluan saya hahaha.

Memilih kuliah di Universitas Islam Indonesia setelah sebelumnya tersisihkan di perguruan-perguruan tinggi negeri di Jogja, ya, karena aku terlalu terobsesi dengan program studi berkaitan dengan ekonomi, dari mulai Manajemen, Ilmu Ekonomi, dan Akuntansi semua orang tahu buat menggapai program studi itu tidak mudah, pesaingnya ribuan orang demi memperebutkan kursi. Padahal PTN kalo kekurangan kursi gua gak keberatan tiap mau ngampus gotong-gotong kursi sendiri :v)

Mohon maaf ya UII, kamu jadi pilihan terakhir, yang penting aku bisa kuliah di tahun 2015 ini dan kuliah di Jogja. Meski sempet kecewa kuliah di swasta, saya tetap bangga, UII bukan cuma kampus swasta biasa, karena baru saya ketahui UII merupakan salahsatu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, bahkan kualitasnya mengalahkan berbagai perguruan tinggi negeri ternama lainnya. Semua artikel atau sumber yang saya baca benar adanya tentang UII, dan saya percaya UII kampus yang luar biasa, tak pantas dijadikan pilihan terakhir.